Putri Ladena

My Gamiss 831 Part 1

Tinggalkan komentar

My Gamiss 831 copy

Sebuah pemandangan laut yang segar dan sejuk yang lumayan jauh dari kota Seoul yaitu Kota Busan. Tidak dapat mengurangi keindahan kota tersebut. Seorang pria  dan seorang gadis yang bermain dengan serunya tanpa melihat keadaan yang bahwa sudah melewati siang hari dan hampir menuju tengelam matahari.

Sebenarnya namja tersebut sudah mengetahui jika waktu sekarang sudah sore tetapi untuk tidak melewati dan menghentikan senyuman manis seorang gadis yang sedang berjalan kearahnya dengan senyuman cerah yang gadis itu miliki.

“Lelah?” tanya Kyuhyun ketika gadis itu sudah sampai duduk disampingnya.

“Lumayan.”

“Kita beristirahat sebentar lalu pulang.”

“Cho!”

“Apa?” Kyuhyun melihat ke depan yang menyajikan pemandangan sangat indah dan dapat melihat sunset dari tempat duduk yang di tempati mereka sekarang.

“Jika aku menghilang, apa kau akan mencariku?”

“Tidak.” Jawab kyuhyun dengan muka datar lalu tersenyum manis sambil melihat seorang gadis duduk di sampingnya yang dengan nyaman meletakkan kepala di bahu kyuhyun.

“Eh? mengapa?” Haneul tersentak tegak terkejut mendengar jawaban dari Kyuhyun.

“Karena aku yakin kau akan kembali kepadaku. Lalu, kalau aku menghilang apa kau akan mencariku?” tanya Kyuhyun balik.

“Tentu saja, aku akan mengelilingi dunia untuk mencarimu. Aku sangat menyayangimu, Cho. Kau serius tidak mau mencariku?” Kyuhyun mengangguk dengan tersenyum kehadapan Haneul.

“Ish, aku pikir kau akan gila jika tidak ada aku. Dasar!”

Kyuhyun hanya dapat menghela napas “Kalau aku menghilang, kau boleh mencariku dan jika kau lelah maka berhentilah. Kalau kita berjodoh, kita pasti berjumpa dan kembali bersama-sama dan juga aku tidak mau melihatmu lelah mencariku. Cukup lelah menungguku saja jangan menambah lagi dengan lelah mencariku yang keberadaanku yang tidak jelas dimana berada. Itu sangat menyakitkan. Cukup aku yang mengejarmu, mengerti?” Haneul mengangguk lalu kembali melihat lurus kedepan.

Kyuhyun berdiri lalu mengulurkan tangannya di depan gadis itu. Dengan senyum cantik gadis itu menerima tangan kyuhyun. Tangan yang paling di sukai Haneul. Tangan yang hangat jika mengelus kepala dan punggungnya. Tangan yang selalu mengenggam tangannya ketika dia berada di hadapan banyak orang. Menandakan bahwa Haneul adalah GADISNYA.

“Cho, nanti kau ingin jadi apa? Pilot? tidak tidak, tidak boleh. Kau pasti selalu meninggalkan aku. Pekerjaan apa yang tidak akan membuatmu meninggalkanku, ya?” Tanya gadis sambil berjalan dahulu meninggalkan kyuhyun dibelakangnya yang hanya dapat menggelengkan kepalanya melihat kelakuan gadisnya.

Jika dilihat dari umur mereka, orang tidak akan menggangap dia serius dengan  gadis yang berjalan di depannya yang bertanya kepadanya tetapi yang menjawab adalah gadis itu sendiri. Pertanyaan yang selalu menghampiri otak gadis itu. Sudah lamanya dan sampai sekarang belum ada jawabannya.

“Cho! Kau jalan sama seperti kura-kura, bahkan kura-kura saja bisa lebih cepat dari pada kau.” Haneul mulai protes dengan jalan kyuhyun. Ia, memang. Kyuhyun berjalan sangat lambat bahkan seperti anak yang baru pandai berjalan. “Apa kau ingin aku mengajarimu cara berjalan dengan cepat, huh?” tanya Haneul melototkan matanya kepada Kyuhyun

Kyuhyun hanya diam menanggapi Haneul dan tetap berjalan menuju Haneul yang berhenti 4 meter dari tempat kyuhyun berdiri.

“Cho Kyuhyun!!! Kau punya mulut, ‘kan? sebaiknya digunakan untuk menjawab pertanyaanku. Bodoh!”

“Bodoh? Yak! aku lebih tua darimu sebenarnya kau itu harus memanggilku dengan sebutan ‘Oppa’ bukannya malah dengan sebutan apa itu ‘Kyu’ ‘bodoh’. Kau mau mati, ha?”

“Kau itu bahkan lebih kecil dari pada anak balita. Kau itu persis sama seperti mereka. Hanya segi fisik yang berbeda tetapi yang lainnya sama dan kau itu tidak pantas disebut ‘Oppa’. Jadi, cermin dulu kau, Cho Kyuhyun Bodoh.”

“Han, jangan Rapper disana. Nanti jika aku mempunyai banyak uang, aku akan membuatkanmu pentas megah seperti artis-artis di kota. haha” Ekspresi wajah Haneul berubah dan Kyuhyun Terbahak. “Tidak jadilah, Aku pasti rugi membangun pentas megah untukmu, paling-paling penontonnya hanya beberapa orang bahkan dapat dihitung dengan jariku.” Lanjut kyuhyun dan tersenyum licik. Kena kau Han Haneul. Bagaimana mungkin kau bisa mengalahkannya dengan mudah.

“Ish. Cho, kau orang yang paling menyebalkan di dunia ini yang pernah kulihat.”

“Iya, aku tahu. Han, bukannya beberapa menit yang lalu, kau memberitahukan kepadaku jika kau menyayangiku, bukan? apakah kau lupa?” Seru kyuhyun dengan senyuman evilnya.

“Cho Kyuhyun!!! Aku tidak mau melihatmu.” Teriak gadisnya sambil berjalan menyentak-sentakkan bumi dengan kerasnya.

Jika seperti ini Haneul akan terlihat sangat manis. Han, dia janji. mereka akan hidup bahagia di kehidupan masa depan dengan hidup yang lebih baik dari ini. dia akan melindungi dirimu. Kau bahkan lebih penting daripada dirinya sendiri.

“Yak! Han Haneul tunggu aku.”

“Makanya cepat, Kyu.”

“Panggil aku ‘Oppa’!”

“Mulutku tidak mau bergerak untuk memanggilmu dengan sebutan Oppa. Cepatan jalannya Kyu. Kita bisa ketinggalan bus.”

Han Haneul tetap menjadi gadis manisnya bahkan ketika dia kesal terhadap Kyuhyun. Han Haneul. Nama pasaran yang ada di Negara korea tetapi hanya dia yang berbeda dari yang lainnya.

***

Perkenalkan Cho kyuhyun. Dia dan Han Haneul hidup bersama di muka bumi yang sangat membutuhkan ketabahan dan kesabaran menghadapi cobaan yang diberikan. Umurnya sekarang baru 16 tahun dan Han berumur 14 tahun.

Dia bertemu dengan Haneul ketika orangtua Haneul masih hidup. Orangtua Haneul melihatnya sedang mengamen di jalanan dan membawanya hidup dengan keluarga mereka yang damai. Itu adalah suatu kebanggaan baginya untuk dapat hidup bersama tuan Han dan bibi Kim. Tuan Han menitipkan anaknya tercinta kepada Kyuhyun disaat detik-detik kepergiannya dan Haneul yang sudah dia anggap sebagai gadis mutiaranya. Tanpa Haneul dia tidak tahu ingin berbuat apa?

Dia bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan hidup di kota Busan. Dulu, paman Han yang sangat bekerja keras untuk mereka dan Kyuhyun hanya dapat membantu pekerjaan yang ringan tapi tanggung jawab itu tergantikan menjadi dirinya. Mereka tetap bersekolah. Setiap pagi, dia  selalu mengantarkan Haneul ke depan pintu gerbang sekolahnya untuk melihat Haneul melambaikan tangan kearahnya dan tersenyum cerah yang dia takut itu akan menghilang darinya jika dia tidak ada didekatnya.

Kami tinggal dirumah sederhana yaitu rumah peninggalan orang tua Haneul yang meninggal sejak dia berumur  8 tahun dan kami berdua hidup bersama di dalam rumah tersebut dan dengan dukungan bibi dan paman Lee yang rumahnya bersebelahan dengan kami. Bersamanya juga Kyuhyun mendapatkan pekerjaan untuk mendapat uang.

“Cho,  kau sudah siap untuk pergi ke pasar?”

“Iya, aku sudah ditunggu paman Lee di pasar. Jaga rumah, jangan pergi sebelum aku pulang.”

“Aku tahu.” Jawab Haneul sambil memutarkan matanya dengan memasang muka kesal lalu masuk  ke kamarnya. Kyuhyun hanya mengelengkan kepala melihat tingkah laku Haneul.

Kyuhyun melangkahkan kakinya keluar rumah dan menutup pintu dengan keras. Sesudah itu, dia mendengar suara teriakkan Haneul dari dalam kamarnya.

“Yak! Cho Kyuhyun bodoh.”

***

Tempat yang tidak pernah berhenti berintraksi antara pembeli dan penjual. Terik matahari tidak mengurangi aktivitas mereka bahkan malah sangat mendukung intraksi tersebut bahkan angin dengan santainya melambaikan anginnya untuk menyejukkan tempat tersebut.

Saling berdesak-desakan untuk mencari tempat tujuan masing-masing. Ada yang ingin keluar atau pun memasuki toko-toko. Tidak mengurangi semangatnya untuk mengangkat karung beras menuju sebuah mobil truk yang berisikan karung-karung beras yang mengangkut menuju keluar daerah. Pekerjaan ini adalah salah satu pekerjaan sampingannya sesudah pulang dari sekolah. Kemudian pada malam hari, dia pergi bekerja paruh time menjadi pelayan disebuah toko yang menjual minuman kopi. Kyuhyun melarang Haneul bekerja karena dia masih terlalu kecil.

“Kyuhyun! Kesini sebentar paman Lee memanggilmu. Cepat!”

“Ah? paman Lee? mengapa? Apa ada masalah Eunhyuk~ah ?” tanyanya kepada Eunhyuk yang salah satu teman bekerjanya disini. Sangat lelah. Dia ingin cepat-cepat pulang untuk tidur dan bertemu Haneul.

Tak biasanya paman Lee memanggilnya ketika jam kerja seperti ini. Dia berjalan sambil menyapa paman dan bibi yang dia kenal di pasar. Sebenarnya, paman Lee mempunyai nama Lee Byung Woon. Akan tetapi, dia lebih menyukai namanya dipanggil dengan nama ‘paman Lee’. Begitu pula dengan bibi Lee, nama aslinya Lee Jung Ah.

“Kyu! Cepat!” teriak Eunhyuk keras sambil mengipaskan tangannya ke sekitar wajahnya.  Terik matahari menambah banyak keringat keluar dari tubuh-tubuh mereka bahkan peluh di wajahnya sudah seperti orang yang baru mencuci wajah. Eunhyuk adalah orang yang sangat pelit dan cerewet. Dia juga sama seperti Kyuhyun. Tidak tahu siapa yang melahirkan mereka ke dunia? dia tinggal sendiri dan menyewa rumah kecil  di dekat rumah Kyuhyun dan Haneul.

Kyuhyun berlari kecil menuju tempat Eunhyuk berdiri “Dimana?” tanyanya tentang keberadaan paman Lee.

Eunhyuk menghela napas “Dibelakang pabrik beras. Ayo! aku juga dipanggil paman Lee.”

Mereka berjalan bersama-sama menuju tempat yang dipenuhi karung-karung beras.

Kyuhyun melihat sekeliling ruangan ini “Dimana paman Lee?” tanyanya kepada Eunhyuk yang menjawab dengan mengangkat kedua bahunya.

“Paman!” teriak Eunhyuk.

“Kalian sudah datang.” paman Lee datang dari belakang mereka otomatis Kyuhyun dan Eunhyuk melihat kearah belakang dan terkejut melihat paman lee datang bersama orang berpakaian jas berwarna serba hitam—sepertinya bahan mahal—. Dia  masih binggung dengan keadaan ini. Paman Lee datang bukan hanya berdua dengan lelaki itu —yang berpakaian serba hitam— tetapi datang dengan 10 orang lainnya yang berpakaian serba hitam juga tetapi ada yang beda, yang ini semua memakai headset di telinga masing-masing. Paman yang disamping paman Lee adalah ketua dari mereka. Kyuhyun dan Eunyuk berdiri di antara karung-karung beras yang bertata rapi sampai sebatas pinggang mereka.

Paman Lee menunjukkan pria tersebut “Perkenalkan ini tuan Shin Byung-Woo, dia adalah salah satu anggota dari Central Intelligence Agency atau sering disebut ‘CIA’ di Amerika.”

Annyeong Haseyo” kata Kyuhyun dan Eunhyuk sambil membungkukkan badannya lalu menatap tuan Shin yang menatap mereka dengan intens. Apa ada yang salah dengan mereka?

“Tuan Shin, ini Cho Kyuhyun dan Lee Eunhyuk.”

Kyuhyun hanya menatap kebawah lantai. Sebenarnya dia sangat malas berurusan dengan orang-orang penting di negara. Dari fisik, tuan Shin tampak seperti orang baik tetapi aku belum tahu wataknya, bukan?

Annyeong Haseyo. Saya Shin Byung-Woo. Jadi, kedatangan saya kesini untuk menawarkan kepada kalian berdua untuk bekerja dengan saya di Amerika. ”

“Wah! Benarkah. Sajangnim, aku mau.” Kata Eunhyuk dengan senyum gusinya. Muka lelah sudah hilang digantikan senyuman lebar seolah-olah lelah yang menghampirinya tadi hilang seketika.

“Kyuhyun?” tanya paman Lee dengannya. dia masih memikir lalu menatap tuan Shin dengan ragu.

“Tenang saja, kamu tidak akan menyesal menerima pekerjaan ini.” Kata Tuan Shin lembut sehingga dapat menyakinkannya tetapi entah mengapa ada yang salah dilubuk hatinya seolah ingin menolak tawaran itu. “Karena gaji yang ditawarkan sangat besar.”

Dia melihat lagi tuan Shin dan Paman Lee “A−ku setuju.” Jawabnya dengan suara pelan. Apakah ini jalan benar yang diberikan oleh Tuhan kepadanya?

“Bagus. Ah, iya. Ada yang lupa saya jelaskan.”

“Apa itu tuan?” tanya paman Lee dengan sopan.

“Karena umur kalian berdua masih muda dan masih sekolah. Jadi, saya mengutuskan kalian untuk belajar diluar negeri supaya nanti kalian berdua lebih menguasai dan memahami tugas-tugas dalam bidang kalian.” Jelas Tuan Shin lalu melirik kearah anak buahnya lalu salah satu dari mereka membawa berkas dan menyerahkannya kepada Paman Lee.

“Apa kami harus pergi ke luar negeri, paman?” tanya Kyuhyun kepada paman Lee yang sedang membaca kertas yang ada di dalam berkas. Dia melihat kearah tuan Shin yang juga melihat kearahnya. Dia tidak mungkin meninggalkan Haneul dan membiarkan hidup sendiri disini.

Paman Lee menganggukkan kepala “Iya, kalian harus pergi ke luar negeri.”

“Kalau begitu, aku tidak setuju. Aku tidak mungkin meninggalkan Haneul sendiri disini.”

“Kyu, bukankah masih ada aku yang akan menjaga Haneul? Kau dan Haneul sudah kuanggap seperti anakku sendiri. Jadi, kau harus memikirkan masa depanmu. Jika sampai besar kau hanya bekerja seperti ini, tidak dapat merubah nasib kalian. Haneul juga butuh kuliah. Coba kau pikir! Dari mana uang untuk dia kuliah? Apa kau tega melihat dia juga bekerja sepertimu ini. Jika dia mengetahui kau bekerja disini sampai-sampai kau jarang pergi ke sekolah setelah mengantarnya ke sekolah, kau datang kesini bukannya ke sekolahmu, huh? Dia pasti kecewa denganmu, Kyuhyun.” mata Kyuhyun berkaca-kaca ketika mendengar penjelasan paman Lee .

Eunhyuk memegang bahu kyuhyun lalu menepuknya pelan “Paman Lee benar, Kyu. Kau terlalu bekerja keras untuk hidup kalian. Kau masih ada paman Lee, bibi Lee dan aku. Kau juga harus memikirkan Haneul untuk kedepannya.”

Tuan Shin memecahkan perdebatan itu “Begini saja, saya beri waktu 3 hari. Itu adalah waktu Kyuhyun untuk memikirkan masalah ini. Semua keputusan tergantung kepadamu, Kyu. Masalah Haneul disini bisa diurus oleh paman Lee. Jadi,  saya ingin mendengar kabar menyenangkan nanti” kata tuan Shin lalu melangkahkan kakinya keluar dari ruangan dan disusul oleh paman Lee.

***

Seorang gadis yang sedang berada di sebuah taman di salah satu kota Busan. Gadis itu duduk dibawah pohon cerryblassom yang sudah mulai mekar. Dia sedang asyik membaca buku sambil mendengarkan musik memakai Hearphone. Angin sejuk menyegarkan tempat tersebut. Sekali-kali gadis itu mengikuti suara nyanyian dari Hearphone-nya.

Haneul melihat kearah jam tangannya. Sekarang sudah jam satu siang berarti sudah satu jam dia menunggu Kyuhyun disini. Biarpun sambil membaca dan mendengarkan musik tapi menunggu adalah hal yang sangat membosankan. Haneul selalu menunggu Kyuhyun disini setelah pulang dari sekolah. Entah apa alasan Kyuhyun yang melarangnya untuk menunggu di depan gerbang sekolah Kyuhyun.

Haneul melihat ke sekeliling taman. Banyak orang disana. ada keluarga yang sedang makan siang, ada anak-anak yang sedang bermain, bahkan Haneul bingung kapan taman ini tidak ramai dikunjungi?

“Permisi.” Kata seorang pria yang berpakaian jas yang rapi yang menghampiri Haneul.

“Ada apa, paman?” tanya Haneul sambil berdiri.

“Saya dari tadi memperhatikan kamu dari sana.” Kata paman itu sambil menunjuk kearah kursi taman di dekat Haneul duduk. “Saya juga mendengar kamu bernyanyi dan suara kamu indah. Saya hanya menawarkan kepada kamu untuk ikut masuk trainee di perusahaan saya. Perusahaan saya sedang membuka kontes pencarian trainee dari awal bulan dan akan di tutup minggu ini.”

Haneul bingung dengan paman yang ada didepannya. Haneul tidak menyangka jika suaranya dikatakan ‘indah’ padahal Kyuhyun selalu mengejek suaranya dan dia tidak berpikiran untuk masuk ke dunia hiburan. Tidak pernah terlintas di benaknya.

“Begini paman, saya tidak pernah terlintas di pikiran saya untuk mengikuti kontes menyanyi apalagi menjadi seorang penyanyi.”

“Sungguh disayangkan jika suara kamu yang bagus itu tidak diperdengarkan kepada dunia.” Jawab paman yang tidak dikenal Haneul sambil mengeluarkan kartu namanya dan memberikan kepada Haneul. “Ini kartu nama saya, disitu ada tertera alamat perusahaan saya. Kamu dapat datang kesana jika kamu berubah pikiran.”

“Iya paman.” Haneul mengangukkan kepalanya dan tersenyum sopan kepada paman tersebut.

“Sungguh disayangkan, mungkin jalan ini yang tepat untukmu. Di coba saja dulu.” Bujuk paman itu sambil menepuk bahu kiri Haneul pelan.

“Iya Paman, Terima Kasih.”

Paman itu hanya mengangguk sambil tersenyum ke arah Haneul. Kemudian dia pergi dari hadapan Haneul memasuki kawasan jalan kaki di dekat taman tersebut.

Haneul melihat kearah kartu nama tersebut. Dia mengerutkan dahinya. “SM? Wow, bukankah itu perusahaan hiburan terbesar di Korea.”

“Hey! Apa itu?” tanya Kyuhyun bingung.

Haneul mendongakkan kepalanya kearah Kyuhyun berdiri. “Oh, Bukan apa-apa.”

Haneul memasukkan kartu nama itu kedalam tasnya dan memberesi barang-barangnya yang berserakan di atas rumput.

“Ayo!” ajak Haneul sambil menarik tangan kiri Kyuhyun untuk meninggalkan taman.

***

Eunhyuk benci kondisi ini. diam. Eunhyuk melihat kearah Kyuhyun yang sedang prustasi akan tetapi dia tahu kyuhyun dapat mengatasi masalahnya sendiri.

“Hey! Tunggu aku.”

Eunhyuk berlari kearah kyuhyun yang berjarak 6 meter dari tempatnya.

“ayo! Hanuel pasti sudah menunggumu dirumah.”

15 menit berjalan dalam keadaan diam seakan-akan seperti 15 jam yang dirasakan Eunhyuk. Jujur, dia paling tidak betah untuk tidak berbicara.

“Haneul, Eunhyuk Oppa datang.” Eunhyuk memasuki rumah tanpa menghiraukan orang pemilik rumah yang masih diluar.

Kyuhyun tidak tahu bagaimana mengatakan kepada Haneul tentang keberangkatan yang beberapa hari lagi. Dia memasuki rumah dan melihat Eunhyuk dan Haneul berpelukan. Dia tahu Haneul sudah menganggap Eunhyuk sebagai kakak laki-lakinya. Kyuhyun tersenyum kecil melihat Haneul yang berjalan menuju kearahnya.

“Kyu, lelah. Mau mandi atau mau makan? aku sudah masak samgyetang untukmu.”

“Huh? pantasan hidungku ketika aku masuk tadi mencium aroma samgyetang. Oh, Haneul ini enak.” Eunhyuk meminum kuah samgyetang dengan menggunakan sendok yang di siapkan Haneul untuk Kyuhyun.

Haneul berlari menuju meja makan dan memukul punggung Eunhyuk dengan keras.

“Ah, appo. Haneul, kau tidak sayang sama Oppa lagi ? sakit sekali.” Eunhyuk mengelus-elus punggung yang di pukul Hanuel.

Oppa, itu untuk Kyuhyun bukan untuk mu.”

Kyuhyun tertawa dan berjalan menuju meja makan. “Sudah, ayo duduk. Kita makan.”

Haneul sudah mengambil sendok baru untuk Myuhyun dan menyediakan piring lagi untuk Eunhyuk. Kyuhyun sangat menikmati acara makan yang tidak diduga ini dengan perasaan bahagia.

“Kyu, makan. Jangan melamun. Kau memikirkan apa? aku? eoh?”

Kyuhyun bercibir. “Dasar percaya dirimu sangat overdosis nona Han Haneul.”

“Apa!!” Haneul kesal dan menendang kaki kanan Kyuhyun yang berada di bawah meja makan dengan kaki kirinya. Kyuhyun berteriak-teriak sambil memegang kakinya. Eunhyuk dan Haneul ketawa keras melihat tingkah ekspresi Kyuhyun yang seperti anak kecil.

***

Beberapa hari kemudian

Udara yang dingin mulai memasuki kota Busan karena musim panas sudah berlalu dan musim salju datang dengan menyebarkan udara dinginnya kemana-mana. Masyarakat korea mulai memakai pakaian yang melindungi mereka dari musim salju tersebut.

“Kyu, kita mau kemana?”

Haneul merasakan pegal pada kedua kakinya karena Kyuhyun mengajaknya jalan-jalan dari pagi dan sekarang sudah siang. Dia sudah kelaparan dan kedinginan. Berjalan-jalan seperti orang gila yang tidak tahu tempat tujuannya itulah yang dialami Haneul. Dia binggung dengan Kyuhyun. Belakangan ini dia sering melihat Kyuhyun melamun, diam diri dan menatapnya. Apa yang terjadi pada Kyuhyun ? dia sangat ingin mengetahui masalah Kyuhyun.

“Kyu. Kita mau kemana?” Tanya ulang Haneul kepada Kyuhyun yang tetap berjalan disampingnya.

“Yak!! Kau dengar aku, tidak? kita mau kemana? dari tadi kau hanya diam dan melihat kearahku tanpa menjawab pertanyaan-pertanyaanku. Aku mau pulang.”

Haneul berbalik dan berjalan kembali sambil menghentakkan kedua kaki ketika berjalan. Kesal? pasti. Akan tetapi, baru lima langkah dia berjalan. Dia menerima sebuah pelukan melalui belakang dari Kyuhyun. Dia tersentak. Dia hanya meremas baju dinginnya dengan kuat.

“Kyu, kau kenapa?”

Haneul mendengar suara isakan tangis dan itu bukan bersumber darinya tapi dari kyuhyun. Dia jarang melihat kyuhyun menangis bisa dikatakan SANGAT JARANG.

“Ky-yu. Apa yang terjadi?”

Haneul akan membalikkan badan tetapi di cegat oleh Kyuhyun dengan memeluknya dengan erat sampai dia tidak bisa bergerak. Haneul diam dan menunggu Kyuhyun sampai berhenti menangis. Haneul seperti merasakan hati Kyuhyun. Dia juga menangis. Kyuhyun membalikkan badan Haneul dan memeluk kembali Haneul dengan erat. Akhirnya, mereka menangis bersama-sama di pinggir jalan raya. Mereka seperti tidak mempedulikan orang-orang yang berlalu lalang yang melihat mereka dengan ekspresi bingung.

Kyuhyun melepaskan pelukan dan mengelap air mata yang membasahi wajahnya dan menatap Haneul dengan tatapan lembutnya.

“Kenapa kau ikutan menangis juga?”

“Kau yang kenapa? kenapa kau menangis? Kalau ada masalah cerita samaku,  jangan hanya diam dan memendam di dirimu. Lalu, menangis dan memelukku seperti ini. pelukanku itu sangat mahal tahu.”

“Cih!”

Kyuhyun berjalan terlebih dahulu dan meninggalkan Haneul yang kesal di belakangnya. Kyuhyun diam-diam tersenyum.

“Yak! Kau mau kemana? bukankah kita mau pulang.”

“Tidak.”

Haneul memenggang rambutnya dengan wajah prustasi. Tidak? berarti jalan kembali yang belum tahu arah. Haneul berteriak sambil meninju-ninju angin.

“Yak! Ayo cepatan jalan. Kau seperti orang gila berdiri disana.” Kyuhyun bercak pingang sambil melihat kearah Haneul. Kyuhyun mengeluarkan aksi evil-nya pada Haneul sekarang.

“Cho Kyuhyun!!! Kau mau mati, huh?”

Kyuhyun tertawa keras dan kembali berjalan meninggalkan Haneul dibelakang yang sedang menyumpahi dirinya.

***

Kyuhyun memandangi wajah Haneul yang sedang tidur. Dia sedang merekam wajah Haneul. Kyuhyun besok akan meninggalkan Haneul. Dia menangis kembali,  mengingat bahwa dia besok tidak dapat melihat wajah gadis bidadarinya. kyuhyun mendekam mulutnya yang mengeluarkan suara isakan. Wajah ini tidak akan pernah dilupakan olehnya.

Paman Lee melihat Kyuhyun menangis di kamar Haneul tersebut. Paman Lee diam sejenak dan memanggil Kyuhyun untuk mendatanginya di ruang tamu.

“Ada apa, paman?”

“Kau harus mengatakan kepada Haneul, Kyu!”

“Aku tidak bisa, paman.” Jawab Kyuhyun gusar.

Paman Lee mendesah keras dan menepuk bahu Kyuhyun pelan.

“Paman, aku titip Haneul. Aku mohon jaga dia dengan baik.” Kyuhyun memegang kedua tangan paman Lee dengan muka memohon dan menangis kembali.

“Pasti, Kyu. Kalian sudah seperti anakku sendiri. Aku bahkan rela memberikan nyawaku untuk Haneul.”

“Terima kasih, paman.”

Paman Lee membawa Kyuhyun kepelukannya. Dia pasti akan merindukan Kyuhyun nakal dan keras kepala satu ini.

***

Haneul memasuki gedung dengan ragu. Dia melihat sekitarnya, kenyataan  bahwa bukan hanya dia yang akan ingin mengikuti kontes untuk menjadi trainee disini. Dia menghembus napas perlahan-lahan.

Dia sedang menunggu antrian. Dia ingin melihat Kyuhyun. Dari tadi pagi perasaannya tidak enak. Apakah dia pulang saja? tidak, tidak. Haneul mengeleng-gelengkan kepalanya. Dia harus mengambil jalan ini. Ya, harus. Dia pasti bisa. Semangat Han Haneul.

“Nona Han haneul~si.”

Haneul melihat wanita di depan pintu yang sedang menantapnya. Dia melihat ke kanan kiri ternyata orang-orang yang di sebelah juga sedang menatapnya.

“Iya.”

“Silahkan masuk.”

***

Kyuhyun berjalan mengelilingi isi rumah. Dia menghembus napas. Sudah hampir jam setengah sepuluh. Dia harus berangkat ke terminal. Dia memasuki kamar Haneul dan meletakkan suratnya di atas tempat tidur. Dia menatap kembali kamar Haneul dan juga foto-foto mereka yang di tempel di dinding. Dia berjalan lebih dekat ke tempat foto tersebut dan mengambil foto Haneul yang tersenyum lebar di foto.

Flashback

“Kau harus tersenyum di kamera baruku, Kyu. Eoh?”

“Iya. Ayo cepat photo. Disini ramai sekali.”

“Dasar bodoh. Ini pameran makanya ramai.” Jawab Haneul geram dan melihat ngeri orang-orang yang menaiki bianglala.

“Iya. Haneul. Lihat aku.”

Haneul melihat kearah Kyuhyun yang sedang akan bersiap-siap akan memotretnya. Dia mengeluarkan senyum terindahnya ke Kyuhyun.

“Bagaimana cantik, tidak?”

“Jelek.”

Haneul berjalan ke tempat Kyuhyun berdiri dan merampas kamera tersebut. Kemudian melihat Kyuhyun dan mencibir sambil memutarkan matanya.

“Cantik begini dikatakan jelek. Dasar Kyu bodoh, peka, jelek.”

“Apa!”

Kyuhyun menarik tangan Haneul yang tidak memegang kamera dan membawanya ke tempat bermain.

“Kita mau kemana ?”

“Ke tempat bianglala.”

“Apa!!! Kyu, ampun. Kumohon.” Haneul memegang tangan Kyuhyun erat. Dia memelaskan wajahnya di depan Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum geli melihatnya.

Flashback End

Kyuhyun menyimpan foto itu kedalam kantong bajunya. Dia melihat Eunhyuk sudah berdiri di depan pintu.

“Sudah waktunya. Ayo!”

Kyuhyun hanya bergumam dan mengikuti Eunhyuk dari belakang. Eunhyuk membantu Kyuhyun memasuki barang-barang Kyuhyun ke dalam bagasi mobil. Kyuhyun berdiri lama sambil menatap rumah orang tua Haneul. Paman dan bibi Lee berjalan menujunya. Kyuhyun tersenyum lalu memeluk keduanya erat.

“Hati-hati di jalan. Jaga kesehatanmu, Kyu.” Bibi Lee menatapnya sambil menangis. Dia memeluk kembali bibi Lee. Dia akan rindu bibi Lee. Bibi Lee sudah seperti ibu kedua baginya setelah ibu Kim yaitu ibunya Haneul.

***

1 jam kemudian

Haneul berlari kencang ketika dia turun dari bus menuju rumahnya. Biasanya jam begini Kyuhyun sudah pulang. Dia akan memberi kabar bahagia ini kepada Kyuhyun. Dia akan memasak banyak hari ini.

Haneul seperti tidak sabaran sampai dia jatuh beberapa kali. Orang yang berjalan di sekitarnya menantapnya bingung. Haneul tidak berhenti tersenyum setelah keluar dari gedung agensi SM Entertaintment, tempatnya mengikuti kontes. Dia lulus menjadi trainee agensi terbesar di korea tersebut.

Haneul membuka pintu rumah dengan kasar. Haneul berteriak-teriak memanggil Kyuhyun. Seperti melupakan napasnya yang sudah tersendak-sendak.

“Kyu!!! Kau dimana?” Haneul berlari membuka pintu kamar Kyuhyun.

“K-yu.” Haneul binggung Kyuhyun tidak ada dimana-mana. Ah, dia mungkin masih di pasar.

Haneul berjalan memasuki kamarnya, dia mau mandi lalu memasak makanan untuk Kyuhyun. Haneul tersenyum lebar dan merebahkan badannya di tempat tidur. Haneul bangun, lalu duduk bersila dan menatap surat yang ada di sampingnya berada. Dia mengeryitkan dahinya. Surat siapa? kenapa diletakkan di atas tempat tidur?

Haneul membalikkan surat dan melihat pengirim surat tersebut. Kyuhyun? tidak biasanya Kyuhyun mengiriminya surat. Haneul tersenyum dan membuka surat itu dengan cepat.

Dear Haneul.

Annyeong.

Haneul, maaf jika aku mengatakannya melalui surat. Jika kau membaca surat ini berarti aku sudah tidak berada di Korea lagi. Aku pergi, pergi jauh. Aku pergi bersama Eunhyuk.

Kau harus baik-baik disana bersama paman dan bibi Lee. Aku sudah meminta mereka untuk menjagamu. Aku yakin kau dapat menjaga dirimu tanpa aku. Jangan mencariku. Aku akan kembali mencarimu suatu saat nanti tapi aku tidak tahu kapan itu. Tapi aku janji, aku akan kembali ke sisimu. Aku mencintaimu haneul. Wanita bidadariku, wanita idamanku, wanita kehidupanku, wanita surgaku. Aku menyayangimu.

831.

Salam

Cho Kyuhyun

Haneul tidak tahu kapan dia mengeluarkan air mata dari kedua matanya. Badannya bergetar hebat. Kyuhyun pergi? kenapa dia tidak di ajak untuk pergi juga? dia tidak mau disini tanpa Kyuhyun. Tangisan Haneul pecah.

Warna langit sudah berubah menjadi warna orange. Burung-burung kembali menuju sangkar. Udara dingin semakin mendukung kesedihan Haneul didalam kamarnya. Keadaannya sungguh mengkhawatirkan. Paman dan bibi Lee sudah kebinggungan dengan keadaan Haneul yang tidak mau berbicara dan hanya menanggis sambil memanggil nama Kyuhyun.

To Be Countinue

How’s life?

Sorry, jika ada typo. Please give coment your suggestion or etc and like it.

Jangan copy-paste. Karena ini asli milik saya pribadi.

Masalah Judul, ada yang tidak mengerti? My Gamiss 831, arti dari judul akan saya post setelah END.

Terimakasih

Salam Putri Indonesia

Penulis: Putri

Just my blog

Tinggalkan komentar